Kasihan Anies! Sudah Safari Politik Sana-sini, Ternyata Tak Pasti Lolos Pilpres 2024

Rabu, 14 Desember 2022 | 20:51 WIB
Kasihan Anies! Sudah Safari Politik Sana-sini, Ternyata Tak Pasti Lolos Pilpres 2024
Bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan memberikan sambutan dalam Perayaan HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta, Jumat (11/11/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dituding mencuri start dan memulai kampanye jelang Pemilihan Presiden 2024 lebih awal. Pasalnya saat ini Anies sudah melakukan safari politik ke beberapa tempat di Indonesia.

Aksinya menuai banyak pro dan kontra. Pujian dan cacian konsisten mengiringi safari politik Anies, kendati sang Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem itu tetap lanjut berkeliling Indonesia.

Namun, semua dedikasinya itu malah dinilai tidak berguna. Hal ini seperti disampaikan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul.

Dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, safari politik Anies memang membawa dampak positif terutama untuk Partai NasDem. Namun mirisnya, keuntungan tersebut tidak dirasakan oleh Anies, bahkan langsung disebut sebagai hal tak berguna.

Baca Juga: LIVE STREAMING: Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Parpol Pemilu 2024

Pasalnya menurut Adib, tetap tidak ada jaminan untuk Anies mendapatkan tiket ke Pemilihan Presiden 2024.

"Kenapa nggak guna? Kalau dia nggak dapat tiket, NasDem nggak bisa koalisi, dan NasDem bisa didikte sama partai lain, mau apa Anies?" tutur Adib, dikutip pada Rabu (14/12/2022).

"Itulah yang sering saya katakan. Anies rawan terganjal," imbuhnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pendapat ini didasarkan pada wewenang yang diberikan Partai NasDem dan ketua umumnya, Surya Paloh, kepada Anies. Yang dimaksud adalah wewenang Anies untuk memilih sendiri calon wakil presidennya.

Namun hal ini dinilai mengalami kebuntuan, sebab ada tarik ulur kepentingan antarpartai calon koalisi terkait pendamping Anies.

Baca Juga: Makin Sering Pamer Kemesraan, Sinyal PDIP Mau Duetkan Ganjar-Puan di Pilpres 2024?

"Ternyata yang dibicarakan Surya Paloh soal koalisi. Anies sebagai capres, cawapresnya siapapun itu, ternyata nggak semudah itu. Ternyata sampai hari ini mengalami kebuntuan," ungkap Adib.

Malah wacana pembentukan Koalisi Perubahan bisa jadi akan semakin sulit terealisasi. Pasalnya dinamika politik begitu cair dan intensitas persaingan antarpartai juga semakin meningkat, atau dengan kata lain ada banyak tikungan yang bisa menghambat pembentukan Koalisi Perubahan.

Fokus pada Koalisi Perubahan, menurut Adib, saat ini ketiga partai justru sedang mengalami deadlock akibat kepentingan dari masing-masing pihak, terutama untuk menentukan cawapres pendamping Anies.

"Saya kira kalau bicara hari ini, deadlock sebenarnya. Belum menghasilkan keputusan yang berarti. Semuanya masih saling beradu kepentingan dan tidak sepakat," kata Adib.

Tim kecil bentukan NasDem, Demokrat, dan PKS kian intens melakukan pertemuan dalam penjajkan koalisi yang lebih serius. (Ist)
Tim kecil bentukan NasDem, Demokrat, dan PKS kian intens melakukan pertemuan dalam penjajkan koalisi yang lebih serius. (Ist)

Karena itulah Adib mendorong Anies tidak hanya bergantung kepada Paloh dan Partai NasDem. Kalau bisa lakukan juga safari ke ketua-ketua partai ketimbang fokus meraih simpati akar rumput.

"Makanya saya bilang, Anies juga harus mendekati elit-elit partai. Jadi kalau safari ke grassroot terus begini, menurut saya yang kental diuntungkan hanya Nasdem," usul Adib.

Di sisi lain, goyahnya Koalisi Perubahan juga disuarakan banyak pihak. Namun Wakil Ketum Partai NasDem, Ahmad Ali, menyatakan deklarasi Koalisi Perubahan hanya tinggal menunggu waktu yang tepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI